Foto: Ilustrasi
Dompu - Pemerintah memutuskan dua desa di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, sebagai Kampung Nelayan Merah Putih. Desa tersebut Desa Kwangko di Kecamatan Manggelewa dan Desa Jala di Kecamatan Pajo.
Penetapan ini diikuti dukungan anggaran dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui skema Anggaran Biaya Tambahan (ABT) 2025. Di Desa Kwangko, program ini sudah mendapat asistensi dengan alokasi Rp6,3 miliar.
“Dana itu diperuntukkan bagi pembangunan infrastruktur jalan dari daratan Pulau Sumbawa menuju Pulau Nisa, serta pengembangan budidaya rumput laut bagi nelayan setempat,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Dompu, Amirudin, Selasa (9/9/2025).
Sementara itu, Desa Jala masih menunggu kepastian nilai anggaran yang disetujui KKP. Pemkab Dompu telah mengusulkan lebih dari Rp21 miliar untuk pengembangan perikanan tangkap, meliputi armada, alat tangkap, hingga perbaikan infrastruktur desa.
Amirudin menjelaskan, program Kampung Nelayan Merah Putih adalah inisiatif KKP untuk memperkuat sentra perikanan tangkap dan budidaya. Tahun 2025, Dompu mendapat dukungan di dua desa, sementara tiga desa lain Soro (Kempo), Malaju (Kilo), dan Mbawi (Dompu) diharapkan menyusul pada 2026.
Program ini nantinya dikelola koperasi desa merah putih, dengan seluruh persyaratan teknis sudah dipenuhi pemerintah daerah. Mulai dari detail engineering design (DED), kesiapan lahan, hingga kesiapan koperasi penerima hibah.
Kampung Nelayan Merah Putih merupakan program prioritas KKP untuk menjadikan desa pesisir sebagai sentra ekonomi nelayan. Tujuannya agar masyarakat pesisir tidak hanya bergantung pada aktivitas menangkap ikan, tetapi juga memiliki dukungan infrastruktur, sarana produksi, dan akses pasar.
Manfaat program ini bagi nelayan cukup signifikan. Infrastruktur desa diperbaiki, termasuk jalan, dermaga, dan sarana penunjang agar akses produksi lebih mudah. "Nelayan juga dibantu dengan fasilitas armada modern dan alat tangkap ramah lingkungan,” ujar Amirudin.
Selain itu, nelayan mendapat dukungan budidaya seperti rumput laut, ikan, dan komoditas perikanan lainnya. Program dikelola oleh koperasi setempat sehingga keuntungan kembali ke masyarakat desa.
Tulis Komentar