Mamuju - Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka, menerbitkan Surat Edaran Gubernur Sulbar No. 000.4.14.1/174/11/2-25 tentang kewajiban siswa SMA/SMA membaca 20 buku, sebagai salah satu syarat kelulusan.

"Setiap siswa-siswi SMA/SMK sederajat wajib membaca minimal 20 judul buku selama masa studi mereka sebagai bagian dari pembinaan literasi, sekaligus syarat kelulusan," ucap Suhardi Duka dalam acara gerakan peningkatan literasi masyarakat di Mamuju, Ahad, 13 Juli 2025, dilansir Antara.

Kebijakan yang dituangkan melalui surat edaran ini ditujukan kepada seluruh kepala daerah, perangkat daerah, dan instansi vertikal se-Sulbar.

Suhardi menyebut dari 20 judul buku ini, buku tentang Andi Depu dan Baharuddin Lopa, menjadi buku wajib. Sebab, kedua tokoh asal Sulbar tersebut mengukir sejarah penting bagi perjalanan bangsa Indonesia.

Selain itu, ia juga meminta seluruh instansi menyediakan pojok baca atau perpustakaan mini. Kebijakan gerakan literasi lainnya yang ia terapkan adalah kunjungan rutin ke perpustakaan minimal seminggu sekali.

"Pengelolaannya dilakukan oleh masing-masing instansi sebagai upaya menumbuhkan budaya literasi di tempat kerja," ujar.

Pemerintah daerah juga diminta memastikan bahwa setiap sekolah memiliki perpustakaan yang layak dengan koleksi buku yang beragam, tidak terbatas pada buku paket saja.

Untuk mendukung gerakan ini, Suhardi membuka ruang penggunaan dana BOS sesuai Permendikbudristek Nomor 63 Tahun 2023 guna menunjang sarana dan prasarana perpustakaan. Ia juga mendorong penyiapan tenaga pengelola pojok baca dan perpustakaan sekolah sebagai bagian dari sistem pendukung literasi berkelanjutan.

"Gerakan ini menjadi salah satu upaya nyata Pemprov Sulbar dalam membangun generasi literasi sebagai fondasi pembangunan daerah menuju Sulbar Maju dan Sejahtera," tandas dia.