Foto: Suasana diskusi
Jakarta - Milia, perwakilan Kalimantan Selatan yang menjadi finalis Duta Maritim Indonesia Batch 4, turut serta dalam kunjungan ke Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI bersama Prof Rokhmin Dahuri. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat peran generasi muda maritim dalam menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045.
Pemerintah menempatkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) maritim sebagai salah satu kunci penting untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. SDM yang diharapkan adalah mereka yang unggul, kreatif, adaptif terhadap perkembangan teknologi, dan memiliki daya saing tinggi di tingkat global.
Sebagai Duta Maritim Indonesia, Milia dan para finalis lainnya tidak hanya dituntut untuk mempromosikan kekayaan bahari nusantara, tetapi juga diarahkan untuk mampu membangun usaha sendiri, menciptakan lapangan pekerjaan, atau berkarier profesional di sektor kelautan, maritim, serta ekonomi biru (blue economy). Langkah ini bertujuan mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat pertumbuhan nasional, dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah juga menggandeng universitas, industri pelayaran, serta organisasi maritim dalam memperluas peluang magang internasional dan pelatihan berbasis teknologi modern, mulai dari navigasi digital hingga pengelolaan sumber daya laut berbasis data. Kolaborasi ini diharapkan mampu mencetak SDM yang mahir memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk keberlanjutan sektor maritim.
Tak hanya itu, edukasi maritim juga digencarkan sejak usia dini. Duta Maritim Indonesia di seluruh wilayah, termasuk Milia, dilibatkan dalam kampanye literasi bahari, ajakan menjaga ekosistem laut, serta mendorong lahirnya inovasi baru di bidang kelautan. Pendekatan ini diharapkan menumbuhkan generasi yang peduli, visioner, dan berkomitmen pada kelestarian lingkungan laut.
Seperti yang pernah disampaikan Prof. Rokhmin Dahuri (2002), “Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan akan berhasil jika para perencana, pengelola, dan pengambil keputusan dibekali dengan pemahaman serta perangkat terbaik yang disediakan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.” Prinsip inilah yang terus menjadi pegangan dalam mempersiapkan SDM maritim Indonesia menuju era emas 2045.
Tulis Komentar