maritimnewsdotco@gmail.com
Banner Iklan Maritim News

SDMI Hari Pertama: Ulasan Sejarah Aspeksindo-Urgensi Menulis Berita Maritim

$rows[judul] Foto: Suasana peserta SDMI di Kantor Aspeksindo. (Miky Ade Samudra/Aspeksindo)

Jakarta - Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) Batch 4 Tahun 2025 resmi bergulir, Ahad, 8 Agustus 2025 di Kantor Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo), Jakarta Selatan, malam tadi. Tim fasilitator SDMI mengawali pertemuan dengan perkenalan peserta dan penyampaian kontrak belajar selama proses pendidikan berjalan.

Sesi dialektika diawali dengan paparan materi oleh Direktur Eksekutif Aspeksindo, Andi Fajar Asti yang mengulas sejarah berdirinya organisasi perkumpulan kepala daerah itu.

“Kami menerima informasi tentang sejarah berdiri dan tumbuhkembang Aspeksindo, urgensi isu-isu maritim, dan peran strategis Duta Maritim,” kata Luthfa kepada Maritimnews.co, Senin, 11 Agustus 2025.

Lebih lanjut, kata Luthfah, Fajar juga memberikan gambaran tentang peran Aspeksindo sebagai organisasi penting yang menghubungkan pemerintah daerah dan pusat. Selain keduanya, Aspeksindo juga menjaring dan melibatkan swasta dalam pengembangan potensi wilayah pesisir.

Selain itu, Fajar juga menyampaikan peran-peran sentral Aspeksindo, seperti advokasi kebijakan, diplomasi maritim internasional, dan pengembangan ekonomi biru.

“Secara tidak langsung, kami telah menjadi bagian dari unsur yang harus menjalankan peran itu, melalui SDMI ini,” tutur Luthfa.

Ia percaya, generasi muda seperti dirinya memiliki peran penting dalam laju pembangunan di wilayah pesisir, baik infrastruktur fisik maupun kualitas manusia.

“Saya yakin, ragkaian materi SDMI bisa menuntun kami menjadi lokomotif literasi kemaritiman dan jembatan pengetahuan antara sains, kebijakan, dan masyarakat,” kata Luthfa.

Pengenalan Media Afiliasi Aspeksindo

Gayung bersambut, materi kedua dilanjutkan dengan pengenalan portal berita daring Maritimnews.co, salah satu media afiliasi Aspeksindo yang konsentrasi memberitakan isu-isu maritim: perkembangan sektor kelautan, perikanan, pelabuhan, dan kebijakan maritim nasional.

Pengenalan disampaikan langsung oleh salah satu redaktur Maritimnews.co, Agus Umar Dani yang saat ini aktif menggawangi naskah atau rilis informasi dari berbagai daerah.

“Awalnya brainstorming, tentang alasan mengapa menulis berita harus tetap dilakukan, meskipun informasi bisa tersebar cepat melalui video. Secara teknis kami bercakap-cakap tentang teknik menyusun berita, struktur penulisan, serta etika jurnalistik yang relevan dengan isu maritim,” ujar Luthfa.

Selain itu, kata dia, narasumber juga menekankan pentingnya akurasi data, keberimbangan informasi dan kemampuan menjembatani hasil riset yang segmentatif menjadi berita menarik yang bisa dibaca oleh siapa saja.

Dalam sesi diskusi, Luthfa mempertanyakan cara menjadikan riset ilmiah menjadi bahasa media yang sederhana tanpa kehilangan substansi. “Catatannya, harus tetap memperhatikan kaidah jurnalistik. Penting juga memperhatikan angle berita agar menarik perhatian pembaca,” kata Luthfa.

“Selain itu, kuncinya adalah mengangkat relevansi langsung kepada kehidupan masyarakat, sehingga sains dapat hadir dalam percakapan sehari-hari. Pelatihan ini memperkuat kapasitas Duta Maritim untuk menjadi penghubung efektif antara riset dan publik,” imbuh dia.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)