Jakarta - Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) Batch 4 Aspeksindo tahun 2025 tidak hanya membekali peserta dengan materi kemaritiman di dalam ruang kelas, tetapi juga kunjungan atau kegiatan outdoor. Untuk meningkatkan pemahaman dan memperluas wawasan kemaritiman Indonesia, pelaksana SDMI memboyong peserta Museum Bahari Jakarta, Sabtu, 16 Agustus 2025. 

Para peserta menyusuri ruang-ruang gedung didampingi pemandu dari Museum Bahari Jakarta. Pemandu menjelaskan bahwa Museum Bahari Jakarta dahulunya merupakan gudang rempah sekaligus pusat rempah Nusantara.

“Gudang rempah di sini akan menjualnya setelah adanya proses pengeringan, pemanenan, dan pengiriman dari berbagai wilayah tersebut. Belanda sendiri menjadi pengelola tempat ini dahulunya,” papar Pemandu.

Lokasi ini dibuat menjadi tiga pembagian bangunan, dari Gedung A yang berfungsi sebagai tempat pengeringan, Gedung B yang berdiri sebagai tempat pengemasan rempah, dan Gedung C sebagai tempat penimbangan. Banyak juga sirkulasi udara untuk proses pengeringan rempah.

Gubernur Ali Sadikin mengalihfungsikan Museum Bahari Jakarta pada tanggal 7 Juli 1977 setelah Gudang Rempah dari Belanda tersebut tidak dipakai. Museum Bahari menyediakan berbagai ruangan dan fasilitas mengenai kemaritiman di Indonesia.

Para peserta memperoleh edukasi dengan berinteraksi secara langsung dengan berbagai properti dan informasi yang ada di museum. Dari ruangan penyimpanan kapal asli, ruang penyimpanan kapal replika, perpustakaan bahari, ruang sejarah maritim Indonesia, ruang pameran kesenian, hingga ruang menonton film animasi maritim. Oleh karena itu, antusiasme peserta tetap tinggi karena keseruan dari siang menuju sore hari.

Tentunya, akan menjadi pengalaman luar biasa bagi para peserta yang baru pertama kali menjajaki kawasan edukasi maritim ini. Harapannya, para peserta terus meningkatkan wawasan maritim dan dapat menyebarkan lebih luas lagi mengenai edukasi maritim. Mulai dari museum bahari, bersinergi mengitari negeri.