Jakarta – Sebagai bagian dari rangkaian hari kelima Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) Batch 4, Vyona Erlisya, perwakilan dari Kepulauan Riau, bersama 35 peserta lainnya mengikuti pembekalan di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Materi kali ini mengangkat tema Penguatan SDM Maritim Unggul Menuju Indonesia Emas 2045.

Pemerintah memandang pengembangan sumber daya manusia di sektor maritim sebagai kunci untuk mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Visi ini menuntut lahirnya generasi muda yang tidak hanya memahami potensi laut, tetapi juga mampu mengelola, berinovasi, dan menciptakan peluang ekonomi dari kekayaan bahari.

Dalam pembekalan tersebut, peserta SDMI diajak memahami bahwa peran duta maritim melampaui sekadar promosi potensi kelautan. Mereka diharapkan menjadi agen perubahan—baik melalui kewirausahaan di sektor maritim, membuka lapangan kerja, maupun berkarier di industri kelautan dan ekonomi biru. Bagi Vyona, hal ini menjadi dorongan untuk mengembangkan ide-ide pemberdayaan pesisir di Kepri yang kaya akan potensi laut.

Pemerintah juga menggandeng perguruan tinggi, pelaku industri pelayaran, serta organisasi maritim untuk menyediakan program pelatihan berbasis teknologi, mulai dari navigasi digital hingga pengelolaan sumber daya laut berbasis data. Selain itu, peluang magang internasional dibuka untuk membentuk SDM yang berdaya saing global.

Langkah ini diperkuat dengan kampanye edukasi maritim sejak dini, yang melibatkan Duta Maritim Indonesia di berbagai daerah untuk mengajarkan literasi bahari, pentingnya menjaga kelestarian laut, dan mendorong inovasi di sektor kelautan. Dengan sinergi ini, Indonesia menargetkan memiliki SDM maritim yang unggul secara teknis, berjiwa pemimpin, berpikiran global, dan memiliki komitmen pada keberlanjutan ekosistem laut.