Jakarta - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu (Pemkab Pulau Seribu) menekankan pentingnya nelayan di Pulau Pramuka menggunakan alat tangkap ramah lingkungan. Imbauan itu keluar lantaran penggunaan alat terlarang selama ini mengganggu ekosistem laut.
“Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan nelayan dalam menggunakan alat tangkap yang tidak merusak lingkungan laut, khususnya ekosistem terumbu karang,” kata Kepala Seksi Kelautan dan Perikanan Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) Kepulauan Seribu Gama Eka Anantha di Jakarta, Kamis.
Pelatihan itu mengangkat tema 'Efektivitas Penggunaan Alat Tangkap Ramah Lingkungan pada Daerah Penangkapan 12 Mil Wilayah Kepulauan Seribu'. Pelatihan itu melibatkan sebanyak 20 nelayan yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) di Kelurahan Pulau Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara.
Selain menjaga keberlanjutan ekosistem laut, pelatihan itu juga merupakan bagian dari upaya pembinaan bagi kelompok nelayan. Agar tak terkesan sekadar pelatihan, peserta juga menerima bantuan alat tangkap berupa pancing, bubu dan boks penyimpan ikan.
“Kami berharap bantuan ini bisa langsung dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil tangkapan para nelayan," kata Gama.
Ia mengharapkan pelatihan itu membentuk pola pikir nelayan yang berwawasan lingkungan. "Ini merupakan kegiatan kedua kami, sebelumnya kami sudah melaksanakan di Pulau Kelapa Dua," tutur dia.
Sementara itu, Pelaksana Harian Lurah Pulau Panggang, Muhammad Nur Alim menyebut pelatihan semacam itu berpeluang meningkatkan keselamatan kerja nelayan dalam menggunakan alat yang sesuai standar.
"Kami perna kehilangan warga karena aktivitas penangkapan yang tidak aman," kata dia.
Di tempat yang sama, Nelayan di KUB, Tenggiri Fahroni menilai pelatihan itu menambah wawasan nelayan menjaga kelestarian laut dan meningkatan hasil tangkapan.
"Semoga ke depan, bantuan bisa lebih merata dan menyentuh nelayan di semua pulau, baik di wilayah selatan maupun utara," kata dia.
Tulis Komentar