maritimnewsdotco@gmail.com
Banner Iklan Maritim News

Indonesia-Brazil Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

$rows[judul] Foto: Pernyataan dukungan itu disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dalam keterangan pers bersama di Istana Kepresidenan Brazil Palácio do Planalto, Brazilia, Brazil. (Istimewa)

Jakarta - Indonesia dan Brazil mendukung Palestina menjadi anggota penuh Persyarikatan Bangsa-Bangsa (PBB) agar memperoleh status yang setara dengan Israel untuk mewujudkan solusi dua negara (two-state solution). Pernyataan dukungan itu disampaikan Presiden RI Prabowo Subianto dan Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva dalam keterangan pers bersama di Istana Kepresidenan Brazil Palácio do Planalto, Brazilia, Brazil, Rabu, 9 Juli 2025, waktu setempat.

Diketahui, Palestina saat ini berstatus sebagai negara non-anggota pengamat permanen. Meskipun mayoritas negara anggora pada sidang Majelis Umum PBB, 10 Mei 2024 lalu menyetujui Palestina menjadi anggota penuh PBB. Lain sisi, Israel telah menyandang status anggota penuh PBB sejak 11 Mei 1949.

“Pengakuan terhadap negara Palestina, dan menjadikannya sebagai anggota penuh PBB untuk memastikan posisi setara yang dibutuhkan demi mewujudkan solusi dua negara,” kata Presiden Lula.

Lula juga menekankan bahwa Indonesia dan Brazil hingga kini masih memberikan dukungan penuh terhadap kemerdekaan bangsa Palestina. Ia juga mengaku tak gentar menunjuk negara-negara tertentu yang memberikan dukungan kepada Israel melakukan genosida di Palestina.

“Kami tidak pernah takut untuk menunjuk mereka-mereka yang hipokrit karena memilih diam saat menyaksikan pelanggaran terang-terangan dilakukan,” tukas Lula.

Di sesi yang sama, Prabowo menegaskan Indonesia dan Brazil tetap satu suara soal solusi dua negara. Bagi Prabowo, cita-cita itu sebagai satu-satunya pilihan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan permanen di Gaza.

“Kami sangat menghargai sikap tegas Anda untuk masalah ini,” kata Prabowo.

Untuk mewujudkan itu, Prabowo mendukung keinginan Presiden Lula, yang juga disampaikan saat KTT ke-17 BRICS, untuk mereformasi PBB dan tata kelola global.

“Harus ada reformasi dalam PBB yang meningkatkan pemain-pemain besar lainnya dalam arena global. Brazil adalah negara yang besar, dengan populasi yang besar dengan ekonomi yang kuat dan saya yakin akan memainkan peran lebih untuk memimpin. Saya pikir, kita harus menggabungkan upaya bersama, menggabungkan suara kita bersama untuk mereformasi (PBB dan tata kelola global) bersama negara-negara lain seperti India, Afrika Selatan, Mesir, Nigeria, Jerman, Jepang, dan Meksiko,” kata Prabowo.

Selain Gaza, Prabowo dan Lula juga membahas konflik Rusia-Ukraina sebagai salah satu isu global. Menurut Prabowo, negara-negara lain harus memberi dukungan kepada Group of Friends for Peace untuk menjembatani keduanya, termasuk upaya gencatan senjata.

Group of Friends for Peace merupakan inisiatif negara-negara yang mengadvokasi diplomasi dan berupaya menjadi penengah perang Rusia-Ukraina. Fokus dari kelompok itu di antaranya de-eskalasi, bantuan kemanusiaan, dan kepatuhan pada hukum internasional.

Diketahui, Group of Friends for Peace digagas oleh Brazil dan China, serta beranggotakan mayoritas negara-negara berkembang yang ada di belahan Bumi bagian selatan (Global South).

Sumber: ANTARA

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)