Makassar - Komunitas Kejar Mimpi Makassar mengadakan Social Community Forum di Panti Guna Yapti, Jumat (29/3/2024) sore. Dalam kesempatan ini, Kepala Pusat Disabilitas Universitas Hasanuddin (Unhas), Ishak Salim hadir sebagai pembicara.

Ishak Salim menuturkan, masih banyak perguruan tinggi di Makassar yang belum ramah penyandang disabilitas.

"Di Makassar ada 50an kampus, mungkin (spesifiknya) 48, 14 di antaranya universitas, selebihnya sekolah tinggi dan semuanya itu rata-rata belum inklusif," ucap Salim.

Selain perguruan tinggi, pelayanan publik di Makassar pun mengalami hal serupa.

Menurutnya hal ini terjadi karena penyandang disabilitas membutuhkan lingkungan yang kondusif dan aksesibel untuk menumbuhkan dan mengembangkan kemampuannya.

"Kemudian di Makassar masih banyak layanan ruang publik yang kurang akses (untuk disabilitas). Nah, hal-hal yang tidak akses ini yang membuat orang disabilitas itu kehilangan kemampuannya padahal (sebenarnya) mampu, tapi terkendala ki," lanjutnya.

Keberlangsungan hidup para difabel dari segi peluang mendapatkan pekerjaan juga mengalami ketidakpastian dan tidak diprioritaskan.

Mereka hanya bisa meraih pekerjaan di sektor informal, misalnya tukang pijit dan tenaga kerja tambahan di pasar.

"Tapi untuk pekerjaan di perusahaan (sektor formal) masih banyak yang tidak meraih kesempatan," jelas dosen Ilmu Administrasi FISIP Unhas ini.

Salim menyerukan masyarakat bisa mengubah cara pandangnya tentang penyandang disabilitas. Hal ini perlu dilakukan agar lingkungan yang inklusif dan tidak diskriminatif.

Pantauan di lokasi, Social Community Forum baru dimulai pukul 16.00 WITA di Gedung Serba Guna. Kegiatan ini juga dihadiri komunitas sosial yang bergerak di bidang disabilitas.

Selain kegiatan edukasi, pelaksanaan games hingga berbuka puasa bersama komunitas dan anak panti penyandang disabilitas juga jadi rangkaian acara.