Bantaeng - Salah satu unit usaha minuman kekinian Ngehnoom yang berdiri sejak tahun 2020 ini telah mengalami pertumbuhan pesat. Cita rasa minumannya yang khas membuat reputasi Ngehnoom makin moncer.
Teranyar, Founder Ngehnoom, Suparman mulai menyerap salah satu bahan baku berupa kopi yang berasal dari petani lokal. Parman ingin Ngehnoom memprakarsai pemberdayaan petani lokal, khususnya kopi.
“Kenapa pakai kopi Bantaeng, karena kami ingin pemberdayaan petani kopi di Bantaeng dimulai oleh Ngehnoom,” ujar dia saat ditemui Maritim.news di Bantaeng, Rabu (1/1/2025).
Kopi itu diolah dan disajikan dalam bentuk Coffenoom Series. Ia mulai memasarkan menu baru itu per-Oktober 2024.
“Sejak ready Coffenoom series, omset mengalami peningkatan sebesar 20 persen. Kopi aren best seller, menu lainnya adalah Creamy Latte dan Butterscotch,” kata Parman.
Menu itu menggunakan biji kopi jenis arabica. Sasarannya adalah perempuan yang senang minum kopi namun khawatir dengan asam lambung.
“Terkadang kan ada perempuan yang tidak mau minum kopi karena khawatir asam lambung, kalau pakai kopi arabika kapasitas keasamannya berbeda dengan robusta,” jelas Parman.
Seorang perempuan yang berprofesi sebagai dokter di Bantaeng, Andi Nurul Inayah Saiful mengaku berlangganan dengan Ngehnoom.
“Saya selalu pesan Ice Coffe di Ngehnoom karena aman di lambung, harga murah ceriah, rasa creamy, dan aroma kopinya wangi. Original Recipe Butterscotch nilainya 9/10 dong,” ujar dia.
Sementara itu, petani kopi lokal bernama Umar mengapresiasi Ngehnoom karena telah memilih hasil taninya sebagai bahan baku Coffenoom Series.
“Terima kasih kedai Ngehnoom selalu memilih kopi kami demi mensejahterakan kaum tani di pedesaan,” kata dia saat ditemui, singkat.
Diketahui, saat ini Ngehnoom memiliki dua outlet. Outlet pertama terletak di depan Masjid Raya Bantaeng, sementara outlet kedua berada di depan SMAN 3 Bantaeng.
Tulis Komentar