maritimnewsdotco@gmail.com
Banner Iklan Maritim News

Pelindo Mengajar Dorong Literasi Digital-Pengenalan Logistik ke Pelajar di 66 Sekolah

$rows[judul] Foto: Pelindo Mengajar 2025. (ANTARA FOTO)

Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Kembali menyelenggarakan program Pelindo Mengajar di sekitar 66 sekolah menengah tingkat SMP dan SMA pada periode September hingga Oktober 2025. Program ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pendidikan dengan menghadirkan pembelajaran langsung dari praktisi industri maritim dan logistik.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan, keinginan program ini membuktikan komitmen perusahaan masyarakat terhadap. Ia menekankan pentingnya siswa memahami bahwa pelabuhan bukan sekadar pintu masuk barang, melainkan bagian penting dari rantai logistik yang menopang perekonomian nasional.

“Kami nasional ingin siswa memahami bahwa pelabuhan bukan sekadar pintu masuk barang, melainkan bagian penting dari rantai logistik yang menopang perekonomian,” kata Arif, Sabtu (27/9/2025).

Menurut dia, Pelindo Mengajar menjadi ruang interaksi langsung antara pimpinan BUMN dan masyarakat. Para pengajar tidak hanya berasal dari jajaran direktur dan komisaris, tetapi juga melibatkan eksekutif regional hingga manajer cabang.

“Pelindo hadir di tengah masyarakat, memberi manfaat langsung, dan mendorong lahirnya pemimpin masa depan,” imbuh dia.

Sasar Ribuan Siswa SMP dan SMA

Tahun ini, program Pelindo Mengajar menyasar ribuan siswa SMP dan SMA di berbagai daerah, mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, hingga Papua. Sekolah yang dipilih umumnya berada di sekitar pelabuhan atau wilayah operasional Pelindo, khususnya sekolah yang belum pernah mendapat program serupa maupun bantuan sosial perusahaan dalam tiga tahun terakhir.

Penentuan lokasi bertujuan memastikan bantuan tepat sasaran dan menjangkau peserta didik yang paling membutuhkan dukungan, sekaligus memperkuat hubungan perusahaan dengan komunitas lokal.

Komisaris Utama Pelindo Agus Suhartono mengatakan, selain materi kelas, program ini disertai dengan pemberian perangkat teknologi informasi bagi sekolah. Langkah tersebut diharapkan tidak mampu mendorong akses pembelajaran digital secara merata sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di wilayah selama fasilitasnya terbatas.

“Ini adalah upaya memperkuat fasilitas pendidikan, yang sejalan dengan kebutuhan era digital. Ke depan, kami berharap siswa yang terlibat bisa menjadi agen perubahan, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat,” papar dia.


Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)