Jakarta - Pesawat Jeju Air jatuh di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan (Korsel), Ahad (29/12/2024) pagi, menimbulkan duka mendalam. Pesawat dengan nomor penerbangan 7C 2216 yang bertolak dari Bangkok, Thailand itu tergelincir, menabrak pagar bandara, dan terbakar hebat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden tersebut terjadi pada pukul 09.07 waktu setempat, menewaskan 85 orang dan melukai puluhan lainnya. Pesawat tersebut membawa 181 penumpang dan enam awak yang sebagian besar adalah warga Korea Selatan.
"Jumlah korban kini bertambah menjadi 85 orang, setelah sebelumnya tercatat 29 orang," kata petugas pemadam kebakaran lokal, Lee Hyeon-ji, melansir dari The Guardian, waktu setempat.
Sebanyak 85 orang telah dipastikan meninggal dunia, terdiri dari 37 wanita dan 25 pria. Jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah seiring upaya pencarian yang masih berlangsung.
Operasi penyelamatan pesawat Jeju Air masih berlangsung, dengan petugas terus berusaha menarik korban dari puing-puing pesawat. Berdasarkan laporan CNN, tiga penumpang dipastikan selamat dalam kecelakaan tersebut.
Dihimpun dari MBC, warga lokal yang menyaksikan kejadian tersebut melalui sambungan telepon menceritakan bahwa ia sedang berada di toko ketika pesawat gagal mendarat. Begitu mendengar suara dentuman, saksi bernama Yoo Jung-pil segera keluar untuk mencari sumber suara.
"Ada ledakan merah di sisi kanan sayap. Saya menuju bandara setelah melihat hal itu. Saya khawatir dengan cara pesawat itu mendarat, tapi saya harus menyetir sampai ke sisi lain landasan pacu." ungkap Yoo Jung-pil.
Yoo Jung-pil yang mengaku tinggal dekat bandara menyaksikan langsung insiden kecelakaan pesawat Jeju Air. Ia mengatakan pesawat terus melaju hingga menabrak dinding beton pembatas landasan, yang kemudian memicu ledakan besar.
Tidak Ada Penumpang WNI
Kementerian Luar Negeri Republik (Kemenlu RI) Indonesia memantau kecelakaan pesawat Jeju Air yang terjadi di Muan International Airport, Korea Selatan, (29/12). Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia, Judha Nugraha, mengungkapkan bahwa saat ini KBRI Seoul tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan memastikan tidak ada WNI di pesawat tersebut.
"Berdasarkan informasi informal yang didapat, tidak terdapat penumpang WNI dalam pesawat tersebut," ujar Judha Nugraha dalam pernyataannya melalui pesan singkat dilansir liputan6.com.
Pada pukul 14.42 waktu setempat, data Badan Pemadam Kebakaran mengklaim jumlah korban bertambah menjadi 122 orang. Hal itu sebagaimana dilaporkan Yonhap, salah satu media lokal Korsel.
Dengan begitu, jumlah korban yang tewas telah melampaui separuh total penumpang dan awak pesawat.
Tulis Komentar