maritimnewsdotco@gmail.com
Banner Iklan Maritim News

Antusiasme Kader IMM Wadahi Mahasiswa di Pelatihan Jurnalistik dan Desain

$rows[judul] Foto: Peserta pelatihan jurnalistik dan desain grafis oleh IMM FEB-FSD-FIS-H UNM di Balai Bahasa Sulawesi Selatan. (Istimewa)

Makassar - Tiga Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM): Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FIS-H), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), dan Fakultas Seni dan Desain (FSD) Universitas Negeri Makassar (UNM) menyelenggarakan pelatihan jurnalistik dan desain grafis di Aula Balai Bahasa Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu-Ahad, 21-22 Juni 2025.

Dalam pelatihan itu, hadir Agus Umar Dani, salah satu reporter Maritimnews.co, sebagai penyaji materi jurnalistik pada hari pertama, dan disusul oleh Ketua Bidang Media dan Komunikasi DPD IMM Sulsel, Kasdin, yang menyampaikan materi sekaligus praktik desain grafis pada hari kedua.

Berdasarkan keterangan Ketua Umum IMM FEB, Munira menyebut pelatihan itu sebagai ruang pengembangan soft skill mahasiswa, termasuk mengasah kemampuan dasar membuat rilis berita dan flyer. Menurutnya, jurnalistik dan desain perlu dipelajari untuk mendukung publikasi, termasuk penyebaran info kegiatan organisasi mahasiswa.

“Kegiatan pelatihan jurnalistik dan desain grafis ini kami gagas sebagai ruang pembelajaran sekaligus laboratorium kreativitas, tak hanya kader-kader IMM, tapi juga mahasiswa pada umumnya. Di Era informasi yang serba cepat. Kemampuan dalam menyampaikan pesan secara tepat, baik melalui tulisan maupun visual menjadi hal yang sangat penting,” ujar dia, Ahad, 22 Juni 2025, usai penutupan kegiatan.

Menurut Munira, pelatihan itu tak sekadar memberikan keterampilan teknis kepada peserta, tetapi juga memberi wawasan tentang pentingnya membuat dan menyebarkan informasi secara bijaksana. Terlebih, kata dia, hal itu menjadi sangat penting ditengah merebaknya hoaks dan narasi provokatif di media sosial belakangan ini.

“Dalam jurnalistik kita mengenal istilah cover both side, atau informasi berimbang. Hal ini membuka cakrawala peserta tentang pentingnya mengumpulkan dan menyebarkan informasi tertentu dengan melengkapi cerita dari dua pihak, atau banyak pihak yang memiliki keterkaitan dalam suatu peristiwa. Selain itu, penyebaran informasi menggunakan flyer kreatif juga sebagai sarana untuk berdakwah, advokasi dan pemberdayaan umat,” jelas dia.

Sebagai mahasiswa ekonomi, Munira sendiri telah memanfaatkan desain grafis sebagai sarana untuk mengiklankan kuliner dari usaha yang telah ia jalankan. Menjadi terang, wadah pelatihan itu adalah caranya sebagai pengurus organisasi untuk membagikan hal positif kepada mahasiswa lainnya.

“Saya dan tim telah menggunakannya, bahkan periklanan selama ini menggunakan flyer dan disebar di media sosial. Ini untuk membuktikan bahwa pemanfaatan desain grafis telah kami realisasikan sebelum mewadahi pihak lain,” tandas Munira.

Sementara itu, Ketua Bidang Media dan Komunikasi Komisariat IMM FIS-H UNM, Muhamad Asrin yang juga ketua panitia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh unsur pimpinan pelaksana program yang telah meluangkan waktu hingga pelatihan bisa berjalan lancar.

“Sebagai ketua panitia, saya merasa sangat bersyukur dan bangga karena kegiatan pelatihan jurnalistik dan desain ini dapat terlaksana dengan lancar. Kegiatan ini memberikan ruang belajar yang bermanfaat, terutama mengasah kemampuan peserta dalam mengemas berita dan mendesain flyer secara kreatif, informatif, dan etis,” singkat dia.

Di tempat yang sama, salah satu peserta pelatihan bernama Fahira memberikan respon terkait dengan kegiatan yang digagas oleh ketiga komisariat IMM tersebut. Ia terkesan dengan eksplorasi kreativitas dan praktik langsung selama pelatihan.

“Kalau kesannya, lebih bisa eksplorasi kreativitas dan langsung praktik menulis berita dan mendesain, meskipun dua hari yang singkat tapi ilmu saya bertambah,” ujar dia.


Terealisasinya pelatihan ini memberi peluang bagi peserta menambah kemampuan literasi, sejalan dengan amanat Kepala Balai Bahasa Sulawesi Selatan, Toha Machsum saat pembukaan pelatihan. Ia menjelaskan bahwa sebagai calon jurnalis para peserta semestinya memiliki keilmuan dan kemampuan literasi yang baik. 

“Kalian sebagai calon-calon jurnalis yang profesional dan andal juga harus dibekali ilmu yang kuat, diikuti dengan banyak membaca dan menulis,” pesan Toha. (Rls)

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)