Makassar - Calon Bupati Bantaeng, Ilham Azikin dan Muh Fathul Fauzi alias Uji berbeda pandangan soal indeks pembangunan (IPM) manusia di Bantaeng. Menurut Ilham, IPM di Bantaeng mesti dimulai dari sektor pendidikan, sementara Uji menyebut sektor ekonomi sebagai faktor utama.
Keduanya saling mengutarakan pendapat saat debat kandidat Paslon Pilkada Bantaeng 2024, di Hotel Novotel Grand Shayla, Makassar (26/10/2024). Pembahasan ini dimulai usai Ilham melemparkan pertanyaan kepada Uji soal cara yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM di Bantaeng.
Ilham lalu menjelaskan bahwa dimensi IPM adalah bidang kesehatan, pendidikan dan standar hidup layak. Sementara di Bantaeng, Ilham mengklaim bahwa bidang yang mengalami persoalan adalah pendidikan. Karena itulah ia merumuskan sejumlah kebijakan khusus di sektor itu, termasuk penyaluran seragam sekolah gratis.
“Tiga dimensi utama dalam mengukur IPM hanya tiga, pertama kesehatan, kedua pendidikan, dan ketiga standar hidup layak. Dari tiga hal ini, di Bantaeng, kita tidak pernah bersoal pada urusan kesehatan dan standar hidup layak. Persoalan kita ada di sektor pendidikan, PAUD menuju SD tahun 2018 bersoal, setelah ada program penyaluran seragam gratis, persoalan itu terselesaikan,” papar Ilham.
Selain itu, kata dia, persoalan lainnya adalah maraknya lulusan SMA sederajat yang tidak melanjutkan studi karena terbatas biaya. “Standar IPM yang bersoal lagi di sektor pendidikan adalah lulusan SMA ke Perguruan Tinggi. Sehingga kenapa ada kebijakan yang kita lakukan pada 2022, mendirikan Perguruan Tinggi di Bantaeng,” tegas dia.
“Sehingga sekali lagi, tiga dimensi utama IPM bukan soal pertanian dan peredaran keuangan, tetapi pendidikan, kesehatan dan standar hidup layak,” imbuh Ilham.
Menanggapi hal itu, Uji menyebut Ilham lupa bahwa ranking IPM Bantaeng mengalami penurunan. Sehingga, ia mempertanyakan program Ilham yang selama ini berjalan.
“Dari tadi Paslon nomor urut dua ini bicara soal IPM, kesehatan dan pendidikan. Tapi lupa menyebutkan ranking IPM secara regional. Tahun 2018, IPM Bantaeng menempati urutan 15, bisa dicek di BPS. Tahun 2023, menurun ke urutan 19 dari 24 kabupaten. Ini kah yang dikatakan sumber daya manusia?,” ujar Uji.
Meski begitu, Uji sendiri tak menampik bahwa program Ilham soal penyaluran seragam sekolah gratis bermanfaat bagi warga Bantaeng. Hanya saja, kata dia, persoalan itu hanyalah sebab dari sulitnya ekonomi masyarakat.
“Saya paham pakaian sekolah gratis itu penting, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah perekonomian dulu yang diperbaiki. Kalau masyarakat diperbaiki perekonomiannya, mereka tidak perlu baju gratis. Kalau pupuk tersedia di para petani, petani kita 74 perse, maka mereka tidak perlu yang gratis-gratis,” tandas Uji.
Tulis Komentar