maritimnewsdotco@gmail.com
Banner Iklan Maritim News

Ironi Warga Pesisir: Penghasil Ikan Tinggi Protein Tapi Kasus Stunting Masih Tinggi

$rows[judul] Foto: Direktur Eksekutif Aspeksindo, Andi Fajar Asti saat berbincang bersama peserta SDMI di Kantor Aspeksindo. (Miky Ade Samudra/Aspeksindo)

Jakarta - Masyarakat pesisir dikenal sebagai penghasil ikan, sumber protein hewani yang penting untuk tumbuh kembang anak. Namun, fakta di lapangan justru menunjukkan hal yang mengkhawatirkan, angka stunting di banyak wilayah pesisir Indonesia masih tinggi.

Data dari Kementerian Kesehatan menunjukkan beberapa daerah pesisir di Sumatera, Kalimantan, hingga Nusa Tenggara memiliki prevalensi stunting di atas rata-rata nasional. Padahal, laut di sekitar mereka menghasilkan ikan dalam jumlah melimpah setiap harinya.

Terdapat beberapa faktor pendorong dan penyebab, pertama, sebagian besar hasil tangkapan dijual untuk kebutuhan ekonomi keluarga. Uang hasil penjualan ikan lebih sering dipakai untuk membeli kebutuhan lain, sementara konsumsi ikan di rumah justru minim. Kedua, masalah pola makan dan pengetahuan gizi. Banyak keluarga belum terbiasa mengolah ikan menjadi makanan bergizi seimbang untuk anak.

Demikianlah perbincangan yang bergulir saat sesi materi pertama Sekolah Duta Maritim Indonesia (SDMI) Batch 4 di kantor Aspeksindo, Ahad, 10 Agustus 2025, malam. Sesi itu menghadirkan Direktur Eksekutif Aspeksindo, Andi Fajar Asti, sebagai pembicara mengulas sejarah dan perkembangan Aspeksindo.

Selain itu, Fajar juga memantik obrolan dengan membahas akses masyarakat terhadap layanan kesehatan dan sanitasi di wilayah pesisir juga masih terbatas. Air bersih sulit didapat di beberapa daerah, dan fasilitas kesehatan sering kali jauh dari pemukiman. Padahal, stunting bukan hanya soal asupan gizi, tetapi juga terkait kebersihan dan kesehatan lingkungan.

“Anak-anak pesisir seharusnya jadi yang paling sehat dan kuat, karena tinggal di daerah kaya protein. Tantangannya sekarang adalah bagaimana memastikan ikan yang mereka hasilkan juga mereka konsumsi, bukan hanya dijual. Dengan pengelolaan pangan yang lebih bijak, akses layanan kesehatan yang lebih baik, dan edukasi gizi yang merata, harapannya kasus stunting di daerah pesisir bisa menurun, sehingga generasi masa depan tumbuh sehat dan cerdas,” papar Fajar.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)