maritimnewsdotco@gmail.com
Banner Iklan Maritim News

Warga Antang Protes Hasil SMPB SMAN 12 Makassar Tak Adil

$rows[judul] Foto: Warga Manggala memblokade jalur SMAN 12 Makassar gegara tak terima anak-anak yang bermukim di wilayah sekolah tak diterima. (Istimewa)

Makassar - Sejumlah warga di Jalan Moha Lasuloro, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar aksi protes dengan memblokade jalan di depan SMA Negeri (SMAN) 12 Makassar, Kamis (3/7/2025). Aksi ini dipicu kekecewaan warga setelah beberapa anak yang tinggal di sekitar sekolah dinyatakan tidak lolos pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB).

Mereka menilai sistem zonasi tidak dijalankan sebagaimana mestinya sehingga memberi celah bagi siswa dari luar lingkungan diterima di SMAN 12 Makassar. Protes warga itu direkam dan diunggah akun Facebook Asma Dahlan, memperlihatkan suasana tegang saat warga marah hingga melarang pengendara melintas di depan sekolah.

"Demo warga karena anak warga di sini tidak masuk SMA, tidak bisa lolos. Jadi kita juga tidak bisa kasih jalan," kata seorang perempuan dalam video yang diunggah di akun Facebook Asma Dahlan.

Protes ini turut disertai tudingan bahwa jalur domisili rawan disalahgunakan dan dimanfaatkan oleh pihak luar. Warga mengklaim ada calon siswa dari luar wilayah yang lolos melalui jalur khusus, sementara anak-anak sekitar justru tersingkir dari prioritas zonasi.

"Banyak warga dari luar masuk di sini lewat jalur lain. Bapak menjamin tidak ada? Betul? Saya bawakan ke sini! Kalau Pannara, Nipa-nipa ke sini, keluarga semua orang," kata seorang pria yang terekam di video tersebut.

Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 12 Makassar, Abdul Kadir, menjelaskan protes terjadi karena sebagian orang tua hanya mendaftarkan anaknya melalui jalur domisili. Ia juga menyebut ada orang tua yang hanya memilih satu sekolah tujuan sehingga peluang diterima semakin kecil.

"Alasan paling umum itu, rumahnya dekat sekolah. Mereka ingin di SMA Negeri 12, kemudian ada juga yang satu orang itu, itu cuman mendaftar di satu sekolah," terang Kadir dalam keterangannya.

Kadir menyebut ada 26 calon siswa yang mendaftar melalui jalur domisili namun tidak lulus di SMAN 12 Makassar. Saat ini, proses SPMB tingkat SMA di Kota Makassar telah memasuki tahap pendaftaran ulang bagi siswa yang lulus melalui jalur domisili, prestasi akademik dan non-akademik, mutasi, serta afirmasi.

"Tapi pas pendaftaran jalur prestasi, sudah lulus 22, tinggal 4 orang ini, tidak melapor, sekarang hari ini, sudah daftar ulang, mulai Tanggal 03 sampai 04 Juli," ujar dia.

Sebagaimana diketahui, seluruh tahapan SPMB jenjang SMA di Sulsel telah selesai, di mana hasil Tes Potensi Akademik (TPA) menjadi acuan utama pada jalur domisili, sementara jarak rumah kurang diperhitungkan. TPA awalnya hanya diperuntukkan bagi jalur prestasi sekolah unggulan, namun kini turut digunakan dalam seleksi jalur domisili.

Akibatnya, banyak calon siswa yang rumahnya dekat sekolah justru tidak lolos, padahal jalur domisili seharusnya memprioritaskan wilayah kelurahan atau desa yang ditetapkan Pemprov Sulsel. Untuk diketahui, kuota penerimaan siswa baru di SMAN 12 Makassar pada SPMB 2025 sebanyak 365 orang.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, Iqbal Najamuddin, menjelaskan jika pendaftar jalur domisili melebihi kuota, seleksi dilakukan berdasarkan TPA jarak rumah, dan usia tertua. Jika setelah itu masih ada kursi tersisa, maka kuota akan dialihkan ke jalur prestasi akademik.

"Caranya menentukan siapa yang lulus itu yang pertama urutannya. Dilihat siapa bagus potensi akademiknya. Kalau urutan terakhir ada yang sama itu, dilihat adalah jarak terdekat di sekolah itu rumahnya," kata Iqbal.

Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)